PENGOLAHAN DAN WIRAUSAHA PENGAWETAN BAHAN NABATI DAN HEWANI

A. Mengenal Produk Pengawetan bahan Nabati dan Hewani
Pengolahan dan pengawetan pangan dimulai zaman prasejarah
saat manusia memproses bahan mentah menjadi berbagai jenis masakan dengan cara
pemanggangan, pengasapan, perebusan, fermentasi, dan pengeringan serta
penggaraman.
1. Manfaat Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani
Proses
pengawetan adalah suatu cara untuk menjadikan hasil peernakan dan pertanian
yang awalnya bersifat mudah rusak menjadi produk makanan atau minuman (pangan)
yang lebih awet dengan tetap mempertahankan sifat fisik, tekstur, warna, dan
zat gizinya. Tujuan utamanya yaitu untuk memperpanjang masa simpan.
Faktor Penyebab
Kerusakan Bahan Pangan
1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba yaitu bakteri, khamir,
dan kapang.
2. Aktivitas enzim-enzim didalam bahan pangan.
3. Serangga, parasit, dan tikus.
4. Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan.
5. Kadar air, udara terutama oksigen, sinar dan jangka waktu
penyimpanan.
6. Serangga
dapat
merusak buah-buahan, sayu-sayuran, dan biji-bijian.
7. Parasit
seperti
cacing pita yang banyak ditemukan di daging babi.
8. Tikus
ancaman
yang berbahaya baik dari hasil panen dan bahan pangan yang disimpan di gudang.
Tikus bukan hanya merugikan karena memakan bahan, tapi karena kotorannya yang
berbau tidak enak dan baik untuk pertumbuhan bakteri.
Macam – macam Bakteri
- Bakteri Termofilik
adalah
bakteri yang tumbuh pada suhu antara 44-550 C.
2. Bakteri Mesofilik
adalah
bakteri yang tumbuh pada suhu antara 20-450 C.
3. Bakteri Psikrofilik
adalah bakteri yang tumbuh pada suhu di bawah
200 C.
4. Bakteri Aerobik
adalah
bakteri yang membutuhkan oksigen untuk tumbuh.
5. Bakteri Anaerobic
bakteri
yang tidak dapat tumbuh bila ada oksigen.
CONTOH ENZIM YANG BERMANFAAT DAN MERUGIKAN
Enzim
|
Proses
pengawetan dan pengolahan
|
manfaat/kerugian
|
Pektinase
|
Pengolahan
sari buah
|
Menjernihkan sari buah
|
Protease(
papain dan bromelin)
|
Pengolahan
daging
|
Mengepukan daging
|
Alfa-Amilase
|
Pengolahan
gula cair
|
Memecah pati menjadi glukosa
|
Pholiponel
Oksidase
|
Pengolahan
apel
|
Munculnya warna coklat waktu
mengupas apel
|
Lipoksigenase
|
Pengolahan
susu kedelai
|
Munculnya bau langu pada susu
kedelai
|
Kholofil
Oksidase
|
Pengeringan
sayuran
|
Perubahan warna pada saat
pengeringan dan penyimpanan.
|
B. BAHAN NABATI DAN HEWANI
- Bahan Nabati
adalah
bahan yang diperoleh dan berasal dari tumbuhan, seperti sayuran, buah,
biji-bijian, kacang-kacangan, rempah-rempah,umbi-umbian.
a.
Sayuran berdasarkan iklim
Ø
Iklim Tropis
misalnya
: kangkung, buncis, serai, kunyit, ubi jalar, daun singkong, jahe.
Ø
Iklim Sub-tropis
Misalnya
: wortel, brokoli, kentang, seledri, jamur, dan selada.
b. Buah-buahan berdasarkan iklim
Ø Iklim Tropis
Misalnya : nanas, pisang, pepaya, alpukat, mangga, rambutan,
duren, dan sebagainya.
Ø
Iklim Sub-Tropis
Misalnya
: Anggur, apel, jeruk, berbagai jenis berry, dan sebagainya.
2. Bahan Hewani
- Daging
Penghasil
daging meliputi : sapi, kerbau, kambing, dan sebagainya. Daging baik sebagai
sumber protein, lemak, mineral, dan vitamin. Faktor gizi daging dipengaruhi
oleh umur daging, lingkungan ternak, pakan, rekayasa, dan tingkat stres hewan.
Faktor utama kerusakan daging adalah mikroorganisme.
SIFAT FISIOLOGIS DAGING PASCA PENYEMBELIHAN
- Pre rigor
yaitu
metabolisme yang terjadi yaitu anaerobik, kondisi ini menyebabkan terbentuknya
asam laktat yang makin lama makin menumpuk sehingga daging lentur dan lunak.
Daging pre rigor bersifat mengemulusi lemak lebih baik, yang
membuatnya cocok untuk dijadikan produk seperti sosis.
b. Rigor Mortis
Pada
tahap ini terjai perubahan tekstur pada daging yaitu menjadi keras dan kaku.
Daging ini baik digunakan untuk produk dendeng. Kekerasan daging terjadi karena
perubahan struktur seratnya. Sedangkan kekakuannya terjadi karena terhentinya
respirasi.
c. Post rigor
melunaknya
kembali tekstur daging disebebkan terjadinya penurunan pH.
b. Ikan
Berdasarkan habitatnya ikan dibagi menjadi 3 :
- Ikan Laut
misalnya
: ikan hiu, sarden, ikan pari, tuna, dll
2. Ikan Darat
misalnya
: ikan gurame, mujair, mas, lele, dll
3. Ikan Migrasi
adalah
golongan ikan yang hidup dilaut tetapi bertelur disungai. Contohnya ikan salmon
dan salem.
PENYEBAB KERUSAKAN IKAN
- Kerusakan ikan setelah mati
disebabkan
adanya aktivitas enzim kimiawi dan mikrobiologis. Enzim yang merombak akan
menyebabkan perubahan rasa, bau, warna, dan tekstur. Aktivitas kimiawi adalah
terjadinya aksidasi lemak daging ikan oleh oksigen dan menimbulkan bau tengik.
2. Kerusakan secara fisik
misalnya
: alat tangkap sewaktu ikan ditangkap, selama distribusi dan penyimpanan yang
kurang baik.
PERBEDAAN IKAN
Yang diamati
|
Ikan segar
|
Ikan busuk
|
Mata
|
Cerah, bening, cembung, menonjol
|
Pudar, berkerut tenggelam, cekung
|
Insang
|
Merah, berbau segar tertutup, lendir bening
|
Coklat atau kelau, berbau asam, tertutup lendir keruh
|
Warna
|
Terang, lendir bening
|
Pudar, lendir kabur
|
Bau
|
Segar seperti bau air laut
|
Asam, busuk
|
Daging
|
Kenyal, bila ditekan bekasnya segar kembali
|
Warna merah, terutama disekitar tulang punggung
|
Sisik
|
Menempel kuat pada kulit
|
Mudah lepas
|
Dinding perut
|
Elastis
|
Menggelembung/pecah/isi perut keluar
|
Ikan utuh
|
Tenggelam dalam air
|
terapung
|
C. Telur
Bagian telur :
- Putih telur mengandung air, protein, karbohidrat dan mineral.
- Kuning telur mengandung komposisi yang lebih lengkap yaitu air, protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
Bahaya yang ditemukan pada telur adalah bakteri salmonela
yang merupakan bakteri patogen penyebab penyakit dan berasal dari kotoran
ayam.
d. Susu
Susu memiliki nilai gizi tinggi yaitu air, lemak, protein,
karbohidrat, vitamin, dan mineral. Vitamin pada susu yaitu
A,D,E,K,C,riboflavil(B2),Tiamin(B1),Niasin, Asam
Pantotenat,Piridoksin(B6),Biotin,inositol, cholin,dan asam folat.
BAGIAN-BAGIAN SUSU
adalah
bagian atas susu. Sebagian besar bahan yang terdapat didalam krim adalah lemak.
Krim dapat diolah menjadi mentega.
2. Skim
adalah
bagian yang terdapat dibagian bawah krim. Komponen utamanya adalah air dan
protein. Skim dapat diolah menjadi olahan susu lainnya.
C. Proses Dan Alat Pengawetan Bahan Nabati Dan Hewani
Metode untuk pengawetan bahan pangan
- Pengawetan Dengan Suhu Rendah
misalnya
:- menyimpan bahan makanan dilemari pendingin yaitu kulkas atau
freezer(-2sampai-8)
Comments
Post a Comment