Pemain Drama Skenario Tuhan



Pemain Drama Skenario Tuhan
Ilustrasi Motivasi


“Jangan pernah salahkan Tuhan untuk sesuatu yang bisa Anda perbaiki”.

Kehidupan ini membuatku merasa bahwa Aku-lah yang bermain dan menjalankan rencana Tuhan yang telah ditakdirkan kepada-Ku. Memang begitulah takdirku. 

Berada di tengah-tengah linkungan yang mendukung dan mendorong untuk mencapai impian merupakan hal istimewa bagaikan permata yang selalu berkilau. Tidaklah denganku. Sejak diri-Ku menginjakkan kaki di tanah air ini, sejak tubuh-Ku mulai dapat berpindah, dan sejak indra-Ku mulai berfungsi lingkunganlah yang membawa-Ku sampai saat ini. 

Mungkin inilah jalan-Ku. Harus bisa menerima dan berusaha untuk bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapai jalan- Ku.

Berbagai problem yang selama ini dan sampai saat ini, mungkin bagaikan kertas dan pena. Yang selalu menyertai dimanapun dan kapanpun berada.

Terlahir sebagai anak ragil dalam keluarga itu sangatlah beruntung. Orangtua selalu mendukung dan menyayangi. Kakak lah yang akan mengarahkan sesuatu yang telah dilaluinya dan mengajarkannya. Kebutuhan tidak akan pernah tidak tersedia. Namun, tidaklah denganku yang harus mencari jalan-Ku sendiri. Ketika dukungan ada selalu terhalangi oleh hal lainnya yaitu ekonomi. Ketika rasa sayang datang menjemput akan tertindih k  perbuatan yang telah kakak capai yaitu dengan good skill. Ketika pengajaran di arahkan akan tertunda dengan rasa ego. Karena Aku sadar bahwa Ruang Keluarga selalu dihadiri oleh ribuan pribadi.

Relasi antara anak dan orangtua selalu menjadi hal pokok dalam Ruang Lingkup Keluarga. Namun, kadang tabiat telah mengubahnya. Alih- alih hidup damai justru tertekan oleh tekanan batin. Bagaimana tidak??,  setiap ada  kumpul di rumah selalu ada saja hal yang diperdebatkan. Perdebatan ini bukanlah antara diri-Ku dan saudara-Ku yang mungkin dari kalian  paling  cuma berebut barang ataupun makanan, melainkan ini perdebatan yang selalu membayangi-Ku disetiap waktu yaitu perdebatan antara Bapak dan Ibu-Ku. Dan hal inilah merupakan salah satu faktor yang hingga sampai kini melekat di diri-Ku.

Saat diri-Ku mulai mempersiapkan hal yang akan datang berdampingan di masa depan, bukanlah hanya masalah yang datang dari faktor keluarga saja tetapi lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dan bahkan timbul dari teman sendiri. Iya, memang tidak salah bahwa, masalah itu datang kepada-Ku tanpa memilih dan tanpa sepengetahuan-Ku.

Masalah itu merupakan batu pijakan yang menjadikan-Ku pantas bagi kesejahteraan,kebahagiaan, dan kecemerlangan di tempat-tempat yang naik”

So, Aku-lah yang harus menghadapi semua ini dan menentukan jalan-Ku sendiri.

Disinilah belum kutemukan kekuatanku untuk mewujudkan jalan-Ku. Mungkin Tuhan tidak akan menampakkan seberapa besar dan kuatkah Aku untuk menemukan jalan-Ku. Bersyukur terhadap apa yang Tuhan berikan kepada-Ku merupakan hal yang istimewa bagi-Ku. Bersyukur terhadap segala masalah yang datang dan menemui-Ku dari masalah kecil sampai membuat-Ku kadang menyesali kehidupan ini adalah hal yang membuat diri-Ku terasa berbeda dari lainya. Terkadang melihat oranglain yang baru dilanda masalah sampai sedikit saja sampai menangis, ini membuat-Ku merasa iri. Tidak jarang muncul pemikiran dikepala-Ku, “baru masalah kayak gitu aja sampai segitunya, apalagi kalau kalian merasakan apa yang kurasakan dari dulu hingga sekarang, kemungkinan airmata kalian akan setara dengan banyaknya air di lautan”.

Melihat situasi zaman modern saat ini, terkadang semakin membuat-Ku merasa bahwa diri-Ku sepertinya terlahir dalam kerugian. Mengapa? Tidak sedikit dari kalian saat ini menyia-nyiakan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada kalian. Contoh sederhana saja, di kawasan lingkungan-Ku banyak diantara  kalian yang terlahir di keluarga yang dapat diartikan mampu di segala bidang. Namun, kalian tidak pernah menyadari bahwa posisi kalian banyak diinginkan layaknya Aku. Fasilitas terpenuhi dan yang paling penting dalam hal  pendidikan. Banyak diantara kalian yang hanya membuang- buang kesempatan kalian dengan hal- hal yang bersifat sementara dan tidak akan berguna ke kehidupan sebenarnya. Disini tidak akan saya sebutkan apa saja, karena kalian pasti tahu kelakuan remaja zaman sekarang dan bahkan anak- anak juga seringkali terlibat. Karena jika disebutkan tidaklah cukup bagaikan meghitung butiran pasir yang ada di pantai. Hal tersebut saya katakana, karena dengan pendidikan seseorang akan berilmu dan terangkat derajatnnya. Al-Qur’an telah menyebutkan dalam Q.S. Al- Mujadalah ayat 11 yang artinya ;

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,”Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang- orang yang beriman  diantara  kamu  dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”

Jalan-Ku hanya ingin menjadi “ Pribadi Yang Selalu Memperbaiki Diri-Ku ” dan menjadi “ Pribadi Yang Bermanfaat Serta Keberadaan-Ku Berguna Bagi Semua Makhluk ”.




Comments

Popular posts from this blog

SINOPSIS BAHASA JAWA, MATERI

Contoh Deskripsi Panganan Tradisional "Kue Apem" Dalam Bahasa Jawa