Thursday 28 December 2017

Menulis Sapaan, Gelar, dan Singkatan Yang Benar


Menulis sapaan, Gelar, dan Singkatan

1. Sapaan

 Kata sapaan digunakan untuk menyapa seseorang. Kata sapaan akan menjadi kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan dan kata sapaan hormat. Kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu saudara, kakak, adik, dan paman yang diguna- kan dalam penyapaan diawali dengan huruf kapital

Contoh:

a. Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
b. Besok Pamanku datang dari Medan

http://brainofayn.blogspot.co.id/2017/12/menulis-sapaan-gelar-dan-singkatan-yang.html


Sementara itu kata sapaan hormat, biasa- nya ditulis pada surat resmi. Sapaan hormat yang dimaksud adalah yang terhormat. Dalam penulisan, sapaan hormat tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis, huruf awal singkatan sapaan hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Yth. digunakan untuk menyapa orang-orang yang patut dihormati. Biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang punya jabatan penting.

2. Gelar dan Singkatan

Gelar kehormatan, keturunan, dan ke- agamaan yang dikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

a. Gelar kehormatan: Mahaputra Yamin
b. Gelar keturunan: Raden Mas Said
c. Gelar keagamaan: Haji Sulaiman, Pendet Jefri

Singkatan dalam bahasa Indonesia ada bermacam-macam. Di antaranya singkatan nama orang, nama gelar bangsawan (kehormatan gelar kesarjanaan, atau pangkat. Ketiga sing- katan tersebut ditandai dengan tanda titik.

Contoh:

a. Singkatan nama orang: Anang F, Gendis C.W

b. Singkatan nama gelar bangsa (kehormat- an): R.M. Ontowiryo, RA. Kartini

c. Singkatan gelar kesarjanaan: ldayu, S.H. (dayu Sarjana Hukum), Prat SE. (Pratiwi Sarjana Ekonomi)

d. Singkatan nama pangkat: Kol. Bagus Haryana, Brigjen Heru Pranowo.

3. Penulisan Nama Kota

Huruf awal nama kota atau nama geografi ditulis dengan huruf kapital,misalnya Prabumulih, Purwakarta, Ponorogo, dan Pontianak.

4. Penulisan Kata Depan, Kata Tugas

Kata depan di ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap satu kata seperti kepada dan daripada.

Contoh:

a. Bermalam sajalah di sini.
b. Di mana dia sekarang?
c. Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
d. Beliau ikut terjun ke tengah medan per- tempuran
e. Mari kita berangkat ke pasar malam. Bibiku baru datang dari Surabaya.
g. Cincin itu terbuat dari perak.