Posts

Showing posts with the label BAHASA INDONESIA

Teks Eksposisi, Deskripsi, Prosedur, dan Biograf lengkap sesuai kurikulum sekarang

Image
Melengkapi Unsur Teks Eksposisi, Deskripsi, Prosedur, dan Biografi  Teks disebut juga bacaan. Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat Paragraf adalah unit terkecil karangan yang terdiri atas kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf yang baik harus memenuhi kriteria berikut. 1. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. 2. Antarkalimat saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan. Dalam melengkapi unsur teks, Anda harus memperhatikan koherensi. Koherensi perlu penataan urutan kalimat yang sistematis. Tanpa urutan baik, koherensi tidak akan kita peroleh Penanda koherensi antara lain pengulangan katalfrasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat. Anda harus menentukan kalimat gagasan utama dari beberapa kalimat yang disediakan. Kalimat gaga

Kata penghubung atau Konjungsi

Image
Menggabungkan Beberapa Kalimat dengan Konjungsi yang Sesuai Konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang menghubungkan kata, frasa, atau kalimat. Berikut ini merupakan jenis-jenis kata penghubung. 1. Konjungsi Koordinatif  Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, melainkan, atau  2. Konjungsi Korelatif Contoh:  a. baik .....maupun  b. tidak....... tetapi c. bukan...... melainkan d. sedemikian...... sehingga e. entah........ entah f. jangankan ........pun  3. Konjungsi Subordinatif  a. Subordinatif waktu Contoh:  ketika sejak, sambil, selagi, sesudah, sebelum  b. Subordinatif syarat  Contoh: jika, kalau, jikalau, asal, bila, manakala c. Subordinatif tujuan Contoh: agar, supaya, biar d. Subordinatif pengandaian Contoh: andaikata, seandainya, umpamanya e. Subordinatif konsesif Contoh: biarpun, walaupun, meskipun f. Subordinatif pembandingan  Contoh seperti, bagai, seolah-olah, seakan-akan g. Subordinatif sebab  Contoh: oleh karena itu,

Menulis Sapaan, Gelar, dan Singkatan Yang Benar

Image
Menulis sapaan, Gelar, dan Singkatan 1. Sapaan  Kata sapaan digunakan untuk menyapa seseorang. Kata sapaan akan menjadi kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan dan kata sapaan hormat. Kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu saudara, kakak, adik, dan paman yang diguna- kan dalam penyapaan diawali dengan huruf kapital Contoh: a. Adik bertanya, "Itu apa, Bu?" b. Besok Pamanku datang dari Medan Sementara itu kata sapaan hormat, biasa- nya ditulis pada surat resmi. Sapaan hormat yang dimaksud adalah yang terhormat. Dalam penulisan, sapaan hormat tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis, huruf awal singkatan sapaan hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Yth. digunakan untuk menyapa orang-orang yang patut dihormati. Biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang punya jabatan penting. 2. Gelar dan Singkatan Gelar kehormatan, keturunan, dan ke- agamaa

LEGENDA DESA AMBALRESMI

Ditulis oleh : Prayogi Wicaksana   Dahulu, Ambal adalah sebuah kabupaten yang masih kekurangan Kerajaan Mataram. Saat itu, Bupati Ambal adalah Raden Aryo Blitar. Atmosfernya sepi dan sepi, perdagangan juga berkembang. Sketsa di depan "Pendopo" di Ambal terasa seperti di depan "Pendopo" di Kebumen. Ada sebuah alun-alun kota, di sebelah barat ada sebuah masjid yang bernama Masjid Besar Kabupaten Ambal (adalah bangunan bersejarah yang masih kokoh sampai sekarang). Jangkauannya sangat lebar. Di sebelah barat sampai Puring. Sedangkan di timur sampai Sungai Rawa.   Selama otorisasi, Aryo Blitar mendapat banyak masalah dari Mataram. Mataram bersekutu dengan Belanda, jadi semua hasil bumi dan rempah-rempah yang disyaratkan Belanda dikirim ke Mataram. Saat itu, di Kabupaten Panjeroma, yang terletak di Nabatiyasa didukung oleh Bodronolo. Dia memiliki dua "Senopati", nama mereka adalah Ganaspati Jonggolo (ditugaskan ke Panjeroma nort), dari Banjarnegara, Purbalin

teks anekdot "KUDIS"

Image
Teks anekdot karya sendiri                                    Puji Astuti {X MIA 1 ( 24 )} “Salah Persepsi” Jam pelajaran Biologi dimulai. Para siswa sudah mempersiapkan materi yang diperintahkan. “ Hari ini kita akan membahas tentang penyakit kulit, untuk itu buat kelompok lalu identifikasi dan amati gambar yang telah kalian bawa “, kata pak guru. Kelompok lain membawa gambar apa yang semestinya mereka bawa, namun berbeda dengan kelompok Joni. Mereka membawa gambar yang sangatlah berbeda dengan apa yang diperintahkan. Hal itu memancing pak guru untuk menghampiri kelompok tersebut.  “ kelompok Joni, sebenarnya Anda paham dengan tugas hari ini ? “ tanya pak guru. “ sangat paham pak “, jawab mereka kompak. “Lalu apa yang kalian bawa ?” tanya guru memperjelas. “ ini gambar siswa yang kena kurap pak “. “ Lho kok gambar siswanya, mana kurapnya ? “ “ Ya ini pak anak yang kena kurap, kurang rapih !” sontak pak guru melotot, kelaspun menjadi ramai