Showing posts with label BAHASA INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label BAHASA INDONESIA. Show all posts

Thursday 28 December 2017

Teks Eksposisi, Deskripsi, Prosedur, dan Biograf lengkap sesuai kurikulum sekarang

Melengkapi Unsur Teks Eksposisi, Deskripsi, Prosedur, dan Biografi

https://brainofayn.blogspot.co.id/2017/12/teks-eksposisi-deskripsi-prosedur-dan.html

 Teks disebut juga bacaan. Bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf terdiri atas beberapa kalimat Paragraf adalah unit terkecil karangan yang terdiri atas kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf yang baik harus memenuhi kriteria berikut.

1. Memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.
2. Antarkalimat saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan.

Dalam melengkapi unsur teks, Anda harus memperhatikan koherensi. Koherensi perlu penataan urutan kalimat yang sistematis. Tanpa urutan baik, koherensi tidak akan kita peroleh Penanda koherensi antara lain pengulangan katalfrasa kunci, kata ganti, konjungsi antarkalimat, dan situasi. Konjungsi antarparagraf pada dasarnya sama dengan konjungsi antarkalimat.

Anda harus menentukan kalimat gagasan utama dari beberapa kalimat yang disediakan. Kalimat gagasan utama menggunakan kata-kata bermakna umum. Setelah itu, barulah Anda mencari kata kunci dari setiap kalimat. Kata kunci tersebut digunakan untuk menentukan gagasan utama.

1. Teks Eksposisi

Menurut Gorys Keraf dalam Eksposisi dan Deskripsi, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. Pokok pikiran tersebut dapat memper luas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

Secara umum, teks eksposisi merupakan bacaan yang memaparkan sejumlah penge- tahuan atau informasi. Penulis berusaha mem- beritahukan, memaparkan, menguraikan, atau menerangkan sesuatu kepada pembaca.

Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.

Ciri-ciri teks eksposisi sebagai berikut.

a. Penulis berusaha menjelaskan sesuatu se- cara objektif, tidak ada unsur-unsur bersifat subjektif.

b. Gaya penulisan bersifat informatif. Tujuan dari pemaparan paragraf eksposisi adalah menambah pengetahuan pembaca. Selain itu, eksposisi memberi informasi sejelas- jelasnya tentang masalah yang dipapar kan.

c. Teks memuat fakta, gambaran peta, dan angka-angka yang terdapat di lapangan Fakta dipakai sebagai bentuk penyumbang utama dan bersifat konkret.

Struktur teks eksposisi terdiri atas tiga bagian. Pertama, bagian tesis merupakan pen dapat atau opini. Kedua, bagian argumentasiTeksu alasan yang merupakan isi. Ketiga, bagian penegasan ulang dari pendapat sebelumnya yang merupakan bagian penutup.

2. Teks Deskripsi

Teks deskripsi berisi penggambaran sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digam- deskripsi menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci Aspek yang digambarkan, misalnya tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang.

Ciri-ciri teks deskripsi sebagai berikut.
 a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.

 b. Melibatkan kesan indra sehingga gambaran objek menjadi jelas.

c. Membuat pembaca atau pendengar me- rasakan sendiri atau mengalami sendiri terhadap objek yang diamati penulis

d. Menjelaskan secara terperinci ciri-ciri objek, seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek Struktur teks deskripsi terdiri atas identifi kasi dan deskripsi. Identifikasi berupa gambar- an umum tentang suatu objek.

Bagian deskripsi berisi ciri-ciri khusus benda, tempat, atau orang yang dideskripsikan

3. Teks Prosedur

 Teks prosedur adalah jenis yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu. membuat atau mengoperasikan se- Proses suatu dikerjakan melalui langkah- langkah sistematis dan teratur. Langkah-langkah dalam eks prosedur harus dilakukan agar suatu tindakan dapat terlaksana dengan baik. Pada teks prosedur, langkah-langkah itu merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah urutan- nya. Langkah awal menjadi penentu langkah- langkah berikutnya.

Ciri-ciri kalimat dalam teks prosedur se- bagai berikut.

a. Menggunakan pola kalimat perintah yang berupa:
1) kata kerja tanpa imbuhan me
2) partikel -lah, dan
3) kata larangan jangan.

b. Teks prosedur kadang-kadang mengguna kan bentuk saran, seperti sebaiknya dan hendaknya.

c. Kalimat yang digunakan jelas, logis, dan singkat.

 Struktur teks prosedur terdiri atas tujuan dan langkah-langkah Tujuan dalam teks prosedur adalah hasil akhir yang akan dicapai. Langkah- langkah adalah cara-cara yang ditempuh agar tujuan tercapai.

4. Teks Biografi

 Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup dan graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi secara sederhana, dapat dikatakan sebagai kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, tetapi juga dapat berupa lebih dari satu buku.

Biografi menganalisis dan menerangkan kejadian-kejadian hidup seseorang. Biografi sering menceritakan seorang tokoh sejarah.

Tidak jarang juga biografi menceritakan orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema- tema utama tertentu. Tema-tema tersebut misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian". Walaupun begitu, ada beberapa biografi yang fokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu

Kata penghubung atau Konjungsi

Menggabungkan Beberapa Kalimat dengan Konjungsi yang Sesuai



Konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang menghubungkan kata, frasa, atau kalimat. Berikut ini merupakan jenis-jenis kata penghubung.

1. Konjungsi Koordinatif

 Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, melainkan, atau

 2. Konjungsi Korelatif

Contoh:
 a. baik .....maupun
 b. tidak....... tetapi
c. bukan...... melainkan
d. sedemikian...... sehingga
e. entah........ entah
f. jangankan ........pun

https://brainofayn.blogspot.co.id/2017/12/kata-penghubung-atau-konjungsi.html

 3. Konjungsi Subordinatif

 a. Subordinatif waktu

Contoh:
 ketika sejak, sambil, selagi, sesudah, sebelum

 b. Subordinatif syarat

 Contoh: jika, kalau, jikalau, asal, bila, manakala

c. Subordinatif tujuan
Contoh: agar, supaya, biar

d. Subordinatif pengandaian
Contoh: andaikata, seandainya, umpamanya

e. Subordinatif konsesif

Contoh: biarpun, walaupun, meskipun

f. Subordinatif pembandingan

 Contoh seperti, bagai, seolah-olah, seakan-akan

g. Subordinatif sebab

 Contoh: oleh karena itu, oleh sebab itu, sebab, karena

h. Subordinatif hasil/akibat

Contoh: sehingga, sampai, maka

 i. Subordinatif atributif

 Contoh: yang

 j. Subordinatif perbandingan

Contoh: sama dengan lebih daripada

k. Subordinatif komplementatif

 Contoh: bahwa

 4. Konjungsi Antarkalimat

Contoh:

oleh karena itu, walaupun demikian, akan tetapi, bahwasanya, sebaliknya, selain itu, kecuali itu, lagi pula

Menulis Sapaan, Gelar, dan Singkatan Yang Benar

Menulis sapaan, Gelar, dan Singkatan

1. Sapaan

 Kata sapaan digunakan untuk menyapa seseorang. Kata sapaan akan menjadi kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan dan kata sapaan hormat. Kata sapaan penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu saudara, kakak, adik, dan paman yang diguna- kan dalam penyapaan diawali dengan huruf kapital

Contoh:

a. Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
b. Besok Pamanku datang dari Medan

http://brainofayn.blogspot.co.id/2017/12/menulis-sapaan-gelar-dan-singkatan-yang.html


Sementara itu kata sapaan hormat, biasa- nya ditulis pada surat resmi. Sapaan hormat yang dimaksud adalah yang terhormat. Dalam penulisan, sapaan hormat tersebut disingkat menjadi yth. Dalam bahasa tulis, huruf awal singkatan sapaan hormat ditulis dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Yth. digunakan untuk menyapa orang-orang yang patut dihormati. Biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih tua atau orang yang punya jabatan penting.

2. Gelar dan Singkatan

Gelar kehormatan, keturunan, dan ke- agamaan yang dikuti nama orang ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

a. Gelar kehormatan: Mahaputra Yamin
b. Gelar keturunan: Raden Mas Said
c. Gelar keagamaan: Haji Sulaiman, Pendet Jefri

Singkatan dalam bahasa Indonesia ada bermacam-macam. Di antaranya singkatan nama orang, nama gelar bangsawan (kehormatan gelar kesarjanaan, atau pangkat. Ketiga sing- katan tersebut ditandai dengan tanda titik.

Contoh:

a. Singkatan nama orang: Anang F, Gendis C.W

b. Singkatan nama gelar bangsa (kehormat- an): R.M. Ontowiryo, RA. Kartini

c. Singkatan gelar kesarjanaan: ldayu, S.H. (dayu Sarjana Hukum), Prat SE. (Pratiwi Sarjana Ekonomi)

d. Singkatan nama pangkat: Kol. Bagus Haryana, Brigjen Heru Pranowo.

3. Penulisan Nama Kota

Huruf awal nama kota atau nama geografi ditulis dengan huruf kapital,misalnya Prabumulih, Purwakarta, Ponorogo, dan Pontianak.

4. Penulisan Kata Depan, Kata Tugas

Kata depan di ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap satu kata seperti kepada dan daripada.

Contoh:

a. Bermalam sajalah di sini.
b. Di mana dia sekarang?
c. Kawan-kawan bekerja di dalam gedung.
d. Beliau ikut terjun ke tengah medan per- tempuran
e. Mari kita berangkat ke pasar malam. Bibiku baru datang dari Surabaya.
g. Cincin itu terbuat dari perak.

Wednesday 31 May 2017

LEGENDA DESA AMBALRESMI

Ditulis oleh : Prayogi Wicaksana

  Dahulu, Ambal adalah sebuah kabupaten yang masih kekurangan Kerajaan Mataram. Saat itu, Bupati Ambal adalah Raden Aryo Blitar. Atmosfernya sepi dan sepi, perdagangan juga berkembang. Sketsa di depan "Pendopo" di Ambal terasa seperti di depan "Pendopo" di Kebumen. Ada sebuah alun-alun kota, di sebelah barat ada sebuah masjid yang bernama Masjid Besar Kabupaten Ambal (adalah bangunan bersejarah yang masih kokoh sampai sekarang). Jangkauannya sangat lebar. Di sebelah barat sampai Puring. Sedangkan di timur sampai Sungai Rawa.
  Selama otorisasi, Aryo Blitar mendapat banyak masalah dari Mataram. Mataram bersekutu dengan Belanda, jadi semua hasil bumi dan rempah-rempah yang disyaratkan Belanda dikirim ke Mataram. Saat itu, di Kabupaten Panjeroma, yang terletak di Nabatiyasa didukung oleh Bodronolo. Dia memiliki dua "Senopati", nama mereka adalah Ganaspati Jonggolo (ditugaskan ke Panjeroma nort), dari Banjarnegara, Purbalingga, sampai Wonosobo. Di sebelah selatan, diserahkan ke Gamawijaya (dia dari desa Plempukan Kembaran, Ambal).
Tapi saat ini, Bodronolo tidak setuju dengan aliansi Mataram dengan Belanda. Maka Gamawijaya mendapat kepercayaan untuk menggerogoti administrasi Kabupaten Ambal. Hasil bumi dan rempah-rempah yang disyaratkan Belanda dirampok oleh Gamawijaya. Hasil perampokan itu diberikan kepada orang miskin. Kemudian, terjadi pertempuran dengan Kabupaten Ambal. Kabupaten Ambal (Aryo Blitar) hilang dan lolos ke Mataram. Kabupaten Ambal hancur, sehingga nama Gamawijaya terkenal dan dia dianggap sebagai pembela orang-orang yang anti Belanda.
   Kemudian, Belanda menghasut Mataram untuk membuat kontes hadiah. Siapa pun yang bisa memenggal kepala Gamawijaya, akan mendapat hadiah di Ambal. Senopati dari Mataram tidak ada yang bisa melawan Gamawijaya. Namun, ada seseorang dari Purworejo bernama Semedi yang menyentuh hatinya untuk mengikuti kontes hadiah. Semedi pun kalah dalam laga melawan Gamawijaya. Kemudian dia lari ke Klirong untuk meminta bantuan kepada Tuan Glondhong Jeruk Agung. Pak Glondhong aord dan dipinjamkan anaknya, Handogo untuk melawan Gamawijaya. Handogo diberi waris bernama "Tlempak". Pertarungan Handogo melawan Gamawijaya. Akhirnya, Gamawijaya terbunuh. Setelah itu, Semadi memenggal Gamawijaya dan membawanya ke Mataram.
   Saat itu, pemerintah Mataram menunjuk Purbonegoro untuk menjadi bupati Ambal, dengan titel Raden Adipati Purbonegoro. Beberapa bulan kemudian, ada isu bahwa Semadi ingin menjadi bupati Ambal. Handogo datang ke Mataram untuk membawa saksi bahwa siapa yang membunuh Gamawijaya bukan Semedi, tapi Handogo. Semedi hanya mengangkat kepalanya. Namun, siapa yang membunuhnya adalah seorang Handogo. Jadi, kerajaan Mataram memerintahkan Purbonegoro untuk menjadi bupati Ambal sepanjang hidupnya.
   Akhirnya, setelah Purbonegoro meninggal, Kabupaten Ambal hilang. Selain itu, sebelum Purbonegoro meninggal, dia berkenan kepada keturunannya untuk tidak menjadi bupati Ambal. Sejak saat itu, Ambal yang merupakan kabupaten menjadi desa bernama Desa Ambalresmi. Kata "resmi" menunjukkan bahwa Ambal masih ada. Kemudian muncul beberapa desa, seperti Ambal Kebrek, Ambal Kliwonan, dan Ambal Pucangan. Namun, pusatnya adalah Ambalresmi.

Saturday 9 April 2016

teks anekdot "KUDIS"

Teks anekdot karya sendiri                                    Puji Astuti {X MIA 1 ( 24 )}






“Salah Persepsi”
Jam pelajaran Biologi dimulai. Para siswa sudah mempersiapkan materi yang diperintahkan. “ Hari ini kita akan membahas tentang penyakit kulit, untuk itu buat kelompok lalu identifikasi dan amati gambar yang telah kalian bawa “, kata pak guru.
Kelompok lain membawa gambar apa yang semestinya mereka bawa, namun berbeda dengan kelompok Joni. Mereka membawa gambar yang sangatlah berbeda dengan apa yang diperintahkan. Hal itu memancing pak guru untuk menghampiri kelompok tersebut.  “ kelompok Joni, sebenarnya Anda paham dengan tugas hari ini ? “ tanya pak guru. “ sangat paham pak “, jawab mereka kompak.
“Lalu apa yang kalian bawa ?” tanya guru memperjelas. “ ini gambar siswa yang kena kurap pak “. “ Lho kok gambar siswanya, mana kurapnya ? “

“ Ya ini pak anak yang kena kurap, kurang rapih !” sontak pak guru melotot, kelaspun menjadi ramai