Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts
Showing posts with label INSPIRASI. Show all posts

Friday 15 December 2017

Allah Rindu

Allah Rindu


Bukan hati kita saja yang bisa merindu, tapi  Allah juga bisa rindu dengan hamba-hambanya. Terbayang nggak ? rindu Allah melebihi dari segalanya, namun kadang kita suka lupa dengan segala kebaikan yang Allah berikan. Kadang kita datang kepada Allah hanya saat butuh saja, tapi pada saat kebutuhan kita sudah terpenuhi kita lupa. Saat kita butuh, kita berusaha sekuat tenaga untuk dekat dengan-Nya, kita berusaha semampu kita untuk terus mengingat-Nya agar apa yang kita harapkan bisa dikabulkan oleh-Nya.

Bagaimana jika Allah merindukanmu ? Tak bergetarkah hati kecilmu ?

Bayangkan saja, pada saat kita lupa dengan sang Maha Cinta. Allah ternyata sedang menguji kita dengan mengambil semua kenikmatan yang ada pada diri kita. Begitulah rindu Allah, Allah merindukan kita yang selalu bersama-Nya .  Apakah masih diantara kita yang belum tergerak hatinya untuk selalu mengingat Allah ? Jika masih apakah pantas kita meminta sesuatu kepada Allah? Sungguh keterlaluan kita ini. Allah sudah turun ke dunia di sepertiga malam terakhir bersama Malaikatnya untuk setiap hari. Namun kita jarang menyambutnya, apa sih yang membuat kita seperti ini? Allah bahkan datang ke dunia hanya untuk kita, hamba yang kadang ingat dan kadang lupa dengan-Nya.
Sebenarnya kita sering menyadari bahwa kita melupakan Allah disaat semua yang kita harapkan selalu Allah berikan dan selalu Allah lebihkan, dan kadang disitu kita lupa caranya untuk mensyukuri nikmat. Allah ingin kita terus dekat dengan-Nya, bukan saat hanya butuh saja tapi Allah ingin kita setiap waktu dekat dengan-Nya.
Kadang saat kita mulai lupa dengan-Nya, Allah menguji keimanan kita. Tiba-tiba semua yang kita miliki hilang,semua yang kita harapkan lenyap Itulah cara Allah memanggil kita kembali. Allah rindu buliran air mata, rindu keluh kesah, rindu dengan sujud ketulusan. Ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mulia, memberikan semua kenikmatan hanya untuk hambanya, walau banyak diantara kita yang susah untuk bersyukur. Setiap hari semua yang ada di jagad raya ini memohon kepada-Nya namun dengan sayangnya kepada kita Allah selalu mengabulkan do’a , menutup aib kita, dan selalu menghapus kesidihan kita.

So, ayolah perbaiki hubungan kita dengan Allah. Bukannya saya disini merasa paling benar, baik ataupun lainya, Saya masih fakir ilmu, Saya juga manusia biasa yang terkadang lupa dengan sang Pencipta, lupa dengan caranya bersyukur, masih sering meninggalkan perintah-Nya, tapi saya berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan-Nya. Maka dari itu ayo kita bersama-sama perbaiki hidup kita, perbaiki hubungan kita dengan Sang Pencipta. Maaf kalau disini banyak kata-kata yang kurang pas, kurang berkenan di hati teman-teman. Disini saya juga masih belajar, belajar, dan belajar. Terimakasih telah membacanya.

Thursday 14 December 2017

Teka Nggawa Tresna, Lunga Ninggal Lara





Teka nggawa tresna, lunga ninggal lara atau datang membawa cinta pergi meninggalkan sakit. Itulah kenyataan dalam hidup ini. Hal itu pun terjadi di dalam hidupku.

Seberapa sih jauhnya jalan yang telah ku lalui dan episode hidup ini yang telah ku jalani dalam lingkaran skenario Tuhan selama ini. Disini di kesempatan kali ini. saya hanya ingin dan akan berbagi sedikit kata yang mungkin tidak begitu penting dan berguna bagi anda dan mungkin goresan tanganku ini hanyalah spam yang muncul di situs anda. Sebelumnya terimakasih atas kunjungannya di BRAINOFAYN semoga kunjungan anda tidak sia sia dan anda bias mendapat sepercik madu yang ada di tulisan postingan yang ada. Dan saya minta maaf apabila ada kata kata yang mungkin anda tidak mengerti karena saya pun baru belajar dalam merangkai sebuah kata yang mungkin dalam membuatnya dan mencari di angan otakku tidak semudah yang dibayangkan.


Dalam hidup ini banyak kejutan dari apa tidak selama ini kita pikirkan. Tidak disangka kadang kejutan itu membawa kesenangan, membawa kebahagiaan, membawa senyuman dan membawa sebuah impian. Tapi hal itu tidaklah selama bertahan, terkadang kesenangan meninggalkan kesedihan, kebahagiaan meninggalkan sebuah kesakitan, senyuman meninggalkan kemarahan dan impian meninggalkan kekecewaan.

Ada sebuah quote yang cukup membuatku terasa ada benarnya juga. Yahhh,,, setiap kata ataupun kalimat tentunya mempunyai sebuah arti. Itulah salah satunya dari quote ini. Sebenarnya ada banyak quote yang ada dan pernah anda baca ( kalau boleh berbagi tolong bagikan sebuah quote di kolom komentar yang ada di bawah ataupun bias hubungi saya di kontak yang ada disini. Anda mesti tidak asing dengan kata kata ini “Sampaikanlah ilmumu walau hanya satu ayat”. Oleh karena itu jika berkenan setelah baca potingan ini jangan lupa juga untuk share juga. Saya tidak bermaksud untuk mencari ketenaran ataupun hal serupa lainya. Tetapi saya ingin kita bisa saling mendukung untuk selalu berbuat kebaikan dengan cara sebisa kita).


Kembali ke topik pembicaraan tadi,mungkin bisa dibilang bahwa ini bukanlah quote yang penting dan bermanfaat. Tapi setelah mendengarkan quote ini saya jadi merasa bahwa hidup saya sampai sejauh ini sangat sangatlah belum bermanfaat dan berguna baik sesama maupun bagi bangsa, negara, dan keluarga. Disini lewat quote ini tidaklah saya berniat untuk menggurui ataupun memerintah anda supaya berpikiran sama dengan saya. Disini saya hanyalah ingin berbagi dan semoga lewat ini setidaknya saya bisa berbagi sebutir kebaikan yang ingin kutanam untuk bekal ku di hari esok. “Urip kui bebasan kur mampir ngombe” atau hidup ini hanyalah sebatas lamanya minum. Waktu pertama saya dengar itu saya biasa aja. Karena sudah banyak kutipan kutipan yang intinya dengan hal itu dari yang sudah saya baca dan saya dengar. Tapi dibalik itu semua walaupun intinya sama untuk mengkiaskan bahwa hidup ini di dunia ini sifatnya sementara tidak selamanya. Tapi, kekuatan dari kutipan itu adalah bahwa waktu di dunia ini tidaklah sebanyak yang saya pikirkan dan saya bayangkan. Yahh,,,walaupun juga sudah banyak juga lagu- lagu, quote, tulisan yang membicarakn akan waktu yang kita punyai di dunia ini. Entah, dari Kitab Suci saya yaitu Al- Qur’an sudah pasti dan tentunya mengandung pesan akan hal tersebut. Ditambah lagi adanya hadits- hadits dan pesan pesan dari beberapa ulama dan guru dan orangtua kita, mungkin juga teman kita.

Oleh karena itu, relevansi dari judul tadi yaitu teka nggawa tresna, lunga ninggal lara yaitu bagaimana cara menyikapi dalam menjalani hidup ini agar tidak salah dalam mengambil jalur dan dalam mengejar mentari. Apa sih kok dari tadi muter muter belum ada intinya cuma muter- muter nggak karuan dan isi dari postingan ini ?? ( mungkin kalimat itu sempat dan pasti terlintas di pikiran anda. Saya tidak bermaksud yang cuma tong kosong berbunyi nyaring, tetapi saya hanya mencoba menyelam sambil minum air. Saya ingin berbagi akan sesuatu yang saya tahu tidak hanya satu topic saja but I want to explore and train my skill and do more.)

Sebenarnya sesuatu yang utama dalam hal ini yang saya ingin sampaikan adalah bagaimana sikap kita dalam berbuat bertindak sesuatu. Yaitu tidak semua kesenangan membawa kesenangan terus menerus tetapi ada kalanya kesenangan itu terpaksa untuk terhenti dan terhentikan akan rasa kesedihan. Jadi janganlah berbuat yang berlebihan dan berbuatlah yang sewajarnya saja. Entah dalam berteman, becanda, bekerja, ataupun mencintai dan hal banyak lainya. Ingat akan kewajibanmu dan tanggung jawabmu dahulu. Mungkin maksud kita baik, supaya kita mendapat pahala karena membantunya, tetapi kalau membantu dalam hal bekerjasama dal ujian, bekerjasama dalam menggunjingkan orang lain apakah itu baik? Mungkin maksud kita membantu teman yang sedang dilanda kesedihan makanya kita menghuburnya dan becanda dengannya, tetapi apakah kamu tahu kalau sebenarnya ia sudah capek dan Cuma butuh istirahat untuk menenangkan diri akan semuanya karena masalahnya selalu bertubi tubi menyerangnya. Mungkin maksud kita bekerja keras supaya hasil yang kita dapat memuaskan, seperti quote “hasil tidak akan menghianati usaha”. Iya, tapi semuanya butuh istirahat dan sudut pandang lain. Kita jangan hanya terlena akan sesuatu yang membuat kita jadi cuma fokus akan satu hal, tetapi kita harus menjaga kesehatan, selalu ingat Tuhan dan kewajiban kita. Selalu ingat akan orang tua tentunya dan lain sebagainya. Mungkin maksud kita mencintai seseorang membuat kita jadi semangat melakukan sesuatu, tetapi ingatlah mencintai itu ada batasanya dan mencintailah sewajarnya saja. Jangan terbawa emosi dan nafsu belaka. Terlintas di pikiran kita mencintai itu berarti memiliki seutuhnya ( apakah iya ya?? Maaf belum terlalu tahu akan kalimat itu. Bagi yang sudah tahu boleh share di kolom komentar ya…).  Ingatlah dan selalu berpegang teguhlah akan kewajiban kita sebagai insan. Ada sebuah Firman Allah dan sebuah hadits akan postingan yang kali ini saya bagikan.
“Hai hamba- hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa- dosa semuanya, sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”. (Q.S. Az-Zumar : 53).
Dari Ibnu Mas’ud r.a., bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Binasalah orang- orang yang berlebih- lebihan”.


Mungkin cuma hal itu yang saya ingin bagikan, semoga kesempatan lain saya bisa mencoba berbagi lagi dan terus menerus menyebarkan sebutir ilmu ataupun pengetahuan yang saya punya. Saya tidak bermaksud menyinggung seseorang atapun menggurui. Saya hanya ingin belajar dan mari kita sama- sama belajar supaya kita keadaan kita berguna dan tidak merugikan orang lain. Dan tentunya saya juga mengajak anda untuk KEEP LITERACY for Our Generation.

^ Stay Strong and Awesome  

Monday 13 November 2017

Imanmu Harus Jauh Lebih Besar dari Masalahmu


Selalu ada kesempatan untuk kamu yang masih punya harapan.

Ilustrasi. Versi Hidup (Brainofayn)


Banyak orang yang pasrah dalam hidup ini.

Karena mereka merasa momennya sudah berlalu
Sudah lewat masanya. Ahhh....,
Sudah tidak muda lagi,
sudah tidak ada kesempatan lagi,
sudah tidak se fit dulu lagi,
Sudah telat katanya.

Hari ini saya ingin bilang kepada kamu
It's never too late to make the best version of your life
 " Tidak pernah ada kata terlambat untuk membuat versi terbaik dari hidupmu".

Kenapa??
Karena,

Sukses itu semua ada di pikiran kamu
Mau sukses yang seperti apa, kamu bebas menentukannya

Asalkan kamu bisa mengendalikan pikiran kamu, kamu bisa mengendalikan hidupmu.

Asalkan kamu yakin akan kemampuanmu, Apa yang kamu inginkan bisa ada dalam genggamanmu

Mungkin kamu baru di putus cinta
Mungkin kamu baru saja di PHK
Mungkin kamu baru saja kalah
Tapi,
Percayakah kamu kalo nasib akan  berubah
Percayakah kamu kalau kesempatan masih terbuka

Jadi
mumpung masih ada waktu,
mumpung masih ada kesempatan,
mumpung masih ada tenaga
Jangan diam aja..

Jangan bilang "Yahhh... Sudahlah".

Karena itu hanyalah komentar orang orang yang lemah.

Apakah kamu orang lemah itu? Saya rasa tidak.

Kadang saya bisa memahami banyak orang pasrah dan tidak mau mencoba lagi.

Bukan karena mereka tidak bisa,
Tapi,
Karena mereka takut terluka
Takut gagal lagi,
Takut sedih lagi,
Takut rugi lagi,
Takut kecewa lagi.

Memang, rasa takut itu kadang sulit untuk dihindari.
Namun, kamu harus tahu bahwa

Orang yang berani itu bukan berarti mereka tidak punya rasa takut
Tapi yang berani itu,

Walaupun kamu takut sekalipun kamu harus tetap mencoba

"Tekadmu harus lebih besar dari ketakutanmu,
Imanmu harus jauh lebih besar dari masalahmu".
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba lagi
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki diri
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mencintai
Tidak pernah ada kata terlambat untuk bermimpi.

"Buat keputusan dan lakukan",

"Miliki komitmen dan tunjukan.


So, Are U Ready......?

Yeah, I'm Ready".

*Spoken word ~ MERRY RIANA~.

Friday 18 August 2017

Aku, Dua, Tiga, dan Tuhan

   
Ilustrasi Aku, Dua, Tiga dan Tuhan
                                 
Aku terlahir dalam keluarga sederhana dengan dua kakak. Tuhan menghendakiku menjadi yang nomor tiga dan menjalani kehidupan seperti angka tiga juga.
Aku gadis desa dengan dua teman kecilku dulu yang membuat kami seperti tiga serangkai di desa ini. Mereka memiliki pribadi yang berbeda, dari latar belakang keluarga yang berbeda, dan perjalanan kehidupan yang berbeda juga. Selisih umur kami hanya satu dan dua tahun, seperti halnya tiga anak tangga, aku adalah anak tangga yang paling bawah yang artinya aku yang termuda diantara mereka.
Suatu saat kami bertiga berencana membeli suatu boneka Barbie di pasar. Tapi menurut kami itu adalah barang yang mahal. Saat itu harganya berkisar antara 12 sampai 15k. Angka itu menurut kami bertiga sangat besar mengingat uang saku kami hanya 0,5k setiap harinya yang artinya butuh waktu sekitar 10 hari untuk bisa membeli mainan anak kecil itu. Kami pikir dalam waktu 10 hari boneka itu akan hilang diambil pembeli lain.
Tuhan meridhoi kami untuk membelinya. Sebuah ide jenius terbersit dalam salah satu otak sang tiga serangkai. Kami memulung besi.
Saat itu adalah hari keberuntungan kami. Lagi lagi kami berjumpa dengan angka tiga, dimana kakak kelas bilangan dua kali tiga sedang menjalani ujian nasional selama tiga hari. Itu adalah kesempatan emas.
Hari pertama, kami pergi ke rumahku, dan berpencar di sekeliling pekarangan utara rumahku. Hanya paku dan kaleng bekas yang kami jumpai, tapi kami tetap bersyukur. Kami menimbunnya lagi di kamar tidur milik temanku yang saat itu masih berupa permadani tanah.
Sehari berlalu, kami beralih objek sasaran. Berpindah dari satu rumah ke rumah lain. Bertanya dengan banyak orang punyakah anda sebutir besi atau barang bekas berbau besi?. Menimbun sedikit demi sedikit usaha yang kami perjuangkan demi sebuah boneka Barbie cantik yang menjadi impian.
Tiba hari ketiga. Puncak seluruh usaha kami harus dibayar dengan apa yang kami mau. Tuhan kembali menunjukan pada kami sebuah keoptimisan. Timbunan permadani tanah dalam bilik kamar temanku, kami buka. Membayangkan sebuah neraca menunjukkan angka besar atasnya dan memberikan tanda sejumlah uang bernilai besar dari bongkahan besi besi itu. Kami membawanya ke pusat pengumpulan barang barang bekas (rumah pemulung besar) di dusun sebelah. Dikilokan bahasa kami mengatakan.
Jarum neraca mulai bergerak. Angan angan kami tak lepas dari cantiknya boneka Barbie yang kami dambakan. Selesai.
Kalkulator sang bos pemulung dikeluarkan dari brankas kecil miliknya yang selalu stand by dipinggul kiri sang bos. Selembar uang berwarna merah ia keluarkan. Kali ini tidak dengan angka tiga. Sepuluh ribu rupiah. Kami tadahkan keenam tangan kami demi kertas itu. Gambarnya bukan lagi sebuah Rumah Limas ataupun Sultan Mahmud Badaruddin II, tapi Barbie cantik dengan rambut kuning lurus dan sepatu tingginya. Beralih dan berbalik badan, lalu melangkahkan kaki menuju rumah temanku dengan sepuluh ribu rupiah. Kami bangga, bersyukur, dan bahagia. Tiga kata itu kami rasakan selama perjalanan.
Hari ketiga. Siang itu adalah waktunya untuk mengakhiri rencana kami dan mengubahnya menjadi impian yang nyata. Kami pergi ke pasar, mengayuh sepeda dengan mengantongi uang sepuluh ribu. Impian, impian, dan impian akan segera beralih menjadi kenyataan.
Tiba di depan penjual mainan anak anak, kami mencari boneka Barbie dambaan kami. Aku meraihnya. Temanku menanyakan harganya. Tiga belas ribu rupiah. Untuk yang kesekian kalinya kami bergeliat dengan angka tiga. Uang yang kami bawa kurang tiga ribu rupiah. Temanku yang lain mencoba menawar harga boneka Barbie itu. Aku hanya diam dan mengajukan harap pada tuhan.
Seperti halnya kutemui angka tiga, akupun dipertemukan dengan ridho tuhan. “Aku beramal seribu rupiah untuk masing masing dari kalian betiga. Jaga boneka ini.”, itulah kata nenek penjual mainan. Mimpi sudah bukan lagi rencana. Karena usaha dan ridho tuhan yang membumbuinya mimpi menjadi kenyataan.
Hari minggu tiba. Itulah hari kami, pukul delapan sampai jam satu siang. Waktu berjam jam itu kami habiskan bersama Barbie kecil kami. Membuat baju untuknya dari kain perca, rumah dari kardus mie instan dan segala perabot rumah tangganya, serta membuatkannya makanan dari daun daunan dan rumput di sekitar markas kami. Sebuah hasil jerih payah akan terasa sangat berharga dan akan selalu dijaga dengan sepenuh jiwa raga.
Belum puas memanjakan Barbie kacil kami, pukul tiga, setelah selesai mengaji kami bermain dengannya lagi. Waktu bermain akan habis jika adzan ashar telah tiba. Walaupun hanya bermain, kami tetap mengingatNya, karena itu yang diajarkan orang tua kami. Melakukan apapun, asalkan kami tetap bersamaNya dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaan kami.
Itulah secuil kisahku sekitar sepuluh tahun yang lalu bersama mereka. Tiga gadis pemulung.
Kini kami sudah berpisah lama, dan menjalani kehidupan yang berbeda. Beberapa waktu lalu aku dipertemukan olehNya dengan mereka disuatu rumah. Kukatakan aku merindukan masa kecil dan sosok mereka.
“Kehidupan berjalan mengikuti waktu yang selalu berputar. Masa kecil kita sudah tuhan isi dengan berjuta kebahagiaan. Masa remaja kita sudah dibimbing tuhan untuk mengikuti alur kehidupan menuju masa depan yang indah. Sekarang inilah kita dan merekalah orang tua kita yang tiada henti mendoakan kebaikan mendampingi nafas dan detak jantung kita. Bukan hal yang berguna jika kamu terus merindukan masa lalu. Lihatlah, rambut mereka memutih, kulit mereka mengeriput, dan nafas mereka sudah mulai terengah. 
Apakah kamu mengerti apa maksudku?”, kata teman tertuaku di masa lalu.
Aku terdiam dan memahaminya, berharap tuhan meridhoi niatku, lalu kukatakan dalam hatiku “Aku hidup dengan tenang, berbekal ilmu dari masa masa pendidikan yang sudah kujalankan, mengamalkannya dalam kehidupan, dan menjadi orang yang berguna bagi sesama makhluk tuhan. Aku adalah seorang pembangun masa depan dengan karya karyaku dalam bidang bangunan, menjadi arsitek handal dan membangun daerah terpendam, Papua dan Kalimantan, semoga tuhan mengizinkan.”. Setelah itu ku katakan pada temanku bahwa aku mengerti apa yang dia maksud.
Silaturahim dengan seluruh tetangga berakhir disana. Aku dengan niatku yang baru muncul dihari yang suci itu. Kami kembali kerumah masing masing dengan kesimetrisan senyuman sebagai tanda perpisahan.

Selesai.

Friday 11 August 2017

FILOSOFI SEBUAH PION


       
Ilustrasi Filosofi sebuah Pion
   
          Disebuah senja yang indah, duduklah anak laki – laki bernama Rian disebuah teras dirumahnya. Kemudian datang sang ayah membawa sebuah papan catur usang. Rian yang sedang duduk melamun tak mengetahui kedatangan ayahnya. Lantas ayahnya menegur.”hei nak, mengapa kau melamun di waktu senja?”.  Rian yang termenung sontak kaget dan terburu – buru untuk bilang tidak apa – apa. Dari raut mukanya yang galau, Ayah rian sudah pasti bisa menebak apa yang dipikirkan putra nya. Tak lain adalah tentang kelanjutan sekolah Rian. Keluarga Rian adalah keluarga yang penuh keterbatasan. 


           
 “Nak ayo main catur dengan ayah.” Tawar ayahnya kepada Rian. Rian lantas menjawab,” baiklah pak.”. Ayahnya dengan sigap membuka papan catur dan meletakanya dimeja kemudian menata bidak – bidak catur. Dengan muka agak lesu Rian menata pula bidak – bidak caturnya yang berwarna putih. Setelah tertata rapi, Rian maju dengan pion dihadapan patihnya bahkan dengan dua langkah sekaligus. Ayah nya tersenyum tak memberinya tepuk tangan. Dengan heran Rian bertanya kepada ayahnya,”Mengapa ayah memberiku tepuk tangan padahal aku belum menang?” “Tak apa nak, aku hanya memuji langkah pertamamu.” Dengan muka yang tidak puas atas jawaban ayahnya, Rian lantas melanjutkan langkahnya setelah ayahnya melangkah.
Setelah berjalan beberapa waktu, semua pion milik Rian sudah maju sampai garis pertahanan bahkan ada yang sudah ia tumbalkan untuk mengecoh ayahnya. Kini bidaknya hanya tersisa 6 pion, sebuah banteng, sebuah gajah dan raja. Ia mulai pesimis akan kalah sebab ayahnya masih memiliki patih. “Kalo begini caranya aku akan kalah yah, masa ayah hanya menyisakanku pion – pion kecil ini.” Keluh Rian kepada ayahnya. Tak berapa lama ayahnya menjawab,” kau ini jangan anggap remeh pion – pion itu. Kau kan bisa maju dan menjadikan pion – pion mu itu menjadi patih, banteng atau apapun yang kamu mau.” “Ayah mengejeku ya, mana mungkin aku sampai akhir sedang ayah pasti akan memakanku sebelum aku sampai akhir.” Jawab Rian. Kemudian ayahnya menjawab dengan sedikit menantang “ mana ada yang tidak mungkin. Anak ayah tidak bodoh kan. Kau gunakan lah anugrah yang telah Tuhan berikan. Jangan bisanya cuma mengeluh terus.” Rian yang mulai kesal dengan ayah nya lantas menjawab,” baiklah yah. Akan ku matikan raja ayah” Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.



Dengan sungguh – sungguh Rian berpikir untuk bisa melangkahkan pion – pion nya untuk maju kedepan tanpa bisa di makan oleh ayahnya. Usahanya tak sia – sia satu pionya bisa menembus garis akhir dan ia mampu menjadikan pion itu sebagai patih. Dengan bangga ia berkata kepada ayahnya “ lihatlah yah aku berhasil kan, tunggulah raja ayah tak akan lama hidup” Ayahnya tertawa mendengar celoteh anaknya. “ ayah tak akan kalah nak” jawab ayahnya dengan nada menantang.
Tak butuh berapa lama Rian mampu melumpuhkan ayahnya. “yes aku menang yah.” Ungkap kegembiraan Rian dihadapan ayahnya. “ayah sudah menduga kamu pasti bisa.” Balas ayahnya. “Dapatkah kau pikirkan mengapa kamu bisa menang?” Tanya ayahnya. “Ya karena aku berusaha menjadikan pionku agar menjadi patih.” Jawabnya. Dengan cepat ayahnya membalas “ betul anaku, tidakah kau tau pion yang kecil itu yang kau bilang tak berguna bisa menjadi patih dan bahkan mengalahkan ayah. Pikirkan lah, meski ia kecil langkahnya tak pernah goyah. Tidak ada kata mundur baginya. Mengapa ayah memberimu tepuk tangan hanya karena pionmu maju dua langkah sekaligus? Itu karena keberanianmu nak, kau tau pion itu kecil dan tak berguna tapi dengan keberanianmu pion kecil itu lebih cepat mencapai kesuksesan. Kau tau bidak – bidak ayah adalah ancaman itu karena bidak – bidak ayah tidak ingin kamu berhasil. Hidup mu tak semudah membalikan telapak tangan. Harus ada usaha untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dengan akal yang telah Tuhan berikan kepadamu kau mampu mencari jalan dan menghindari ancaman hingga kamu sukses mengubah pion mu menjadi patih. Tidak kah kamu lihat meski ia kecil tak berguna dengan usaha yang sungguh – sungguh ia mampu sukses. Bisakah kau meniru sebuah pion catur? 



Rian hanya termenung memikirkan perkataan ayahnya. Ayahnya menambahkan,“ meski kita orang kecil yang tidak berguna tapi tidak menutup kemungkinan kamu bisa sukses dan mengubah dirimu menjadi yang lebih baik dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Dengan doa dan usaha yang sungguh – sungguh kamu pasti berhasil nak. Apalagi dengan akal yang telah Tuhan berikan kepadamu sudah semestinya kamu mensyukuri rahmat Tuhan dan menggunakan sebaik – baiknya. Gunakan keberanianmu, ayah yang akan selalu berada dibelakangmu mendukung dan melindungimu. Kejar impianmu nak jangan takut hanya karena kamu kecil. Karena  usaha tak akan pernah mengkhianati hasil.

Monday 7 August 2017

Sukses itu HARUS Melewati banyak Proses bukan banyak Protes



Mudah untuk Mengawali,susah untuk Mengakhiri,

Itukah yang kamu rasakan saat ini??



Sukses itu HARUS Melewati banyak Proses bukan  banyak Protes
Ilustrasi Motivasi Sukses


Menyenangkan rasanya saat ide baru bermunculan,

Namun menyedihkan saat kamu tahu tidak ada satu pun yang terselesaikan.

Semua pekerjaan jadi menumpuk, lama- lama kian membusuk

Dan kamu pun mulai merasa terpuruk

Banyak cacian kasar mengatakan, kamu hanya bermulut besar

Hinaan dan terpaan membuatmu semakin takut dan menjadi pengecut

Hingga akhirnya lagi- lagi kamu hanya menjadi orang yang mudah mengawali tapi tidak bisa 
mengakhiri.

Saya ingin,
Kamu melihat hidup yang sudah bertahun- tahun, bahkan berpuluh- puluh tahun kamu lalui, yang kamu jalani,
Bukan untuk disesali, tapi jadikan itu sebagai pengingat.

Disaat kamu mulai ingin menyerah dan berhenti.


Ingat!!

Bahwa kamu belumlah selesai

Perjuangan belumlah usai

Garis finish masih jauh di depan

Garis finish menunggu kamu, bersama masa depan.

Ada banyak hal di hidup ini yang sudah kita mulai

Namun tidak kita akhiri dengan sempurna.

Semua orang mengawalinya,

Sama seperti kamu, saya pun mengalaminya.

Impian yang tertunda, komitmen yang reda, semangat yang putus ditengah jalan, rencana yang belum terwujudkan.

Semua orang punya mimpi, namun

Tidak semua punya semangat tinggi.

Dibutuhkan tekad besar untuk mencapai setiap impian

Diperlukan proses panjang untuk meraih kesuksesan.

Bermula pada harapan dan hanya berakhir indah,

Bila kamu setia menyelesaikan


Sukses itu harus melewati banyak proses bukan  banyak protes

Bukan hanya menginginkan hasil akhir dan tau beres,

Tapi harus selalu,


Keep on progress

Meskipun kenyataanya banyak hambatan

Dan kamu pun sering dibuat stress.


Percayalah!! 

Tidak ada jalan lain untuk meraih sukses

Selain melewati yang namanya proses.

Ada kalanya rasa bosan datang terhadap pekerjaan

Tapi justru jadikan itu sebagai

Tantangan dan kesempatan.

Ada kalanya kamu,

Gagal, lelah, dan ingin menyerah

Tapi ingatlah,,

Semua itu bukanlah masalah


Tapi sebuah anugerah


Anugerah kok bisa??

Banyak yang tidak tahu bahwa 

Hasil akhir 

Bukanlah satu- satunya penentu.


Tapi selalu bergerak maju


Itulah yang sebenarnya membentukmu


Membuatmu tangguh dan menjadikanmu nomor satu


Hidup tidak selalu diisi dengan Cerahnya Matahari dan Indahnya Pelangi

Dan tidak juga selalu berada di atas langit yang tinggi

Terkadang hidup bisa gelap

Diterjang badai, terpendam dan terkubur pengap

Sendiri, sepi, sunyi, dan senyap

Dan disaat itu terjadi,

Ingat pesan ini,,


Kesulitan itu akan datang tapi dia tidak akan menetap
Dia akan datang dan pergi
Tergantung bagaimana kamu menyikapinya.


Lihat hanya tinggal 5 langkah lagi,

Sadarkah bahwa kamu sudah melangkah sejauh ini


Kuatkan pikiran, kuatkan hati, kuatkan iman


Dan terus melangkah sampai kamu tiba di tujuan.


Jangan mengganti apa yang kamu lakukan saat ini,
Tapi besarkan tekad bahwa garis finish
Adalah harga mati.

Tiga langkah lagi,

Jangan percayakan Keterbatasan, tapi besarkan Harapan.

Jangan terlarut dalam Keraguan, tapi ciptakanlah Kemauan.

Jangan berserah dengan Keadaan, tapi Bangkitlah dengan Keyakinan.

Dan akhirnya semua rasa lelah tak lagi terasa.

Semua pengorbanan tidak akan sia- sia.

Semua kerja keras terbayar sudah.

Dan kamu pun tersenyum bangga, puas dan bahagia.

Karena kali ini, hari ini, saat ini

Kamu telah Berhasil menyelesaikannya.

Spoken Word- Miss Merry