Monday 21 August 2017

8 PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI

Sifat koligatif banyak manfaatnya dan kegunaannya dalam kehidupan sehari- hari. Contohnya akan dibahas di bawah ini. Diantaranya ;


Penerapan Sifat Koligatif Larutan
Ilustrasi Praktikum Kimia



1.  Pengendalian Sel

         Larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik.  Larutan dengan tekanan osmosis yang lebih rendah disebut hipotonik.  Hipgrtonik adalah larutan ang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi.  Sel darah akan pecah saat berada dalam larutan hipertonik.  Oleh karena itu,  tekanan osmosis dalam sel darah harus dijaga dan buhan kimia asing yang masuk ke dalamnya harus bersifat isotonik.


 2.  Mesin Dialisis

         Mesin dialisis berfungsi untuk membersihkan sel-  sel darah seorang pasien gagal ginjal.  Ginjal yang tidak bekerja dengan baik,  tidak dapat menyaring sel-sel darah Dalam mesin dialisis,  urea dan kontaminan lainnya akan dipisahkan dari darah dan dibuang sehingga sel-sel darah yang bersih dapat dikembalikan ke tubuh pasien.  Prosestersebut berhubungan dengan tekanan osmosis yang merupakan salah satu sifat koligatif.


3.  Pengawetan Makanan

          Garam dan gula merupakan pengawet alami yang umum digunakan untuk makanan.  Bahan tersebut dapat membunuh bakteri yang dapat membusuk makanan.


4.  Pembasmi Lintah

            Lintah merupakan hewan lunak dan basuh.  Membasmi lintah dapat dengan cara menaburkan garam pada tubuh hewan tersebut.  Garam akan menyerap air yang menyebabkan lintah menjadi kering.


5.  Penyerap Air pada Tumbuhan 

            Air sangat diperlukan tanaman untuk tumbuh .Air diserap oleh akar.  Tanumm memiliki zat terlarut yang membuat konsentrasi zat terlarut tersebut lebih tinggi daripada air di sekitar akar.  Dengan adanya tekanan osmosis air didorong masuk ke dalam akar. 


6.  Desalinasi Air Laut 

               Osmosis terbalik adalah proses untuk menghilangkan garam dari air laut dengan menggunakan membran semipermeabel yang diberikan tekanan lebih besar duri tekanan osmosis air laut.  Cara ini akan mendorong molekul air agar dapat diperoleh air murni.


7.  Anti beku dalam Tubuh Hewan

              Beruang kutub dan penguin mampu bertahan pada cuaca dingin karena adanya garam dan zat antibeku yang larut dalam sel darah mereka.  Zat tersebut menghindarkan darah dari pembekuan di dalam jaringan dan organ.


8.  Antibeku untuk Mesin dan Salju

              Antibeku ditambahkan dalam radiator mesin untuk menjaga agar air tidak membeku dan merusak mesin.  Antibeku ini juga berguna untuk mencairkan salju di jalan.

Legenda Desa Peneket

Penulis Aji Ammarudin

Ilustrasi Legenda Desa Peneket

 
            Tersebutlah zaman dahulu kala, ada wilayah yang belum berpenghuni, lalu ada beberapa orang hebat yang mampu membuka lahan atau sering dikanal dengan istilah “Babat Alas”. Sebutan Babat Alas ini berasal dari dua kata, Yakni : Babat dan Alas, Babat yang berarti pangkas, dan Alas yang berarti hutan. Sehingga Babat Alas dapat diartikan sebagai pembukaan lahan hutan untuk dijadikan pemukiman penduduk.
Desa Peneket adalah salah satu desa di Kecamatan Ambal. Desa ini dahulu tidak bernama Desa Peneket, namun bernama Desa Arjowinangun. Desa Peneket dibagi menjadi 6 pedukuhan. Dan dari cerita yang berkembang di masyarakat, setiap pedukuhan itu memiliki tuan babat alas masing masing. Namun sampai saat ini hanya tinggal 3 pedukuhan yang masih diketahui tuan babat alasnya. Yaitu Dukuh Bokoran, Kesingan dan Borangan. 3 Dukuh lainnya adalah Bekelan, Jenengan, dan Peneket.
Pada awal berdirinya desa, kelima tuan babat alas berkumpul dan menyatukan pendapat mereka untuk membentuk persatuan masyarakat yang semakin banyak dipedukuhan mereka masing masing menjadi sebuah desa. Dari sana tercetuslah Nama Arjowinangun (hardjowinangoen) sebagai nama desa ini.
Pada awal berdirinya, desa ini cukup makmur, sampai suatu ketika hampir semua sumber air di desa tersebut kering dan hanya satu yang masih menghasilkan air. Tak pelak warga desa tersebut berebutan mengambil air dari sumur tersebut setiap hari. Akhirnya para Pendiri Desa Arjowinangun berkumpul untuk membahas masalah tersebut. Tanpa perdebatan panjang, diterimalah satu pendapat dari Nyai Gendung pendiri Dukuh Kesingan, usulannya yaitu melakukan pembagian hari pengambilan air. Awalnya kesepakatan ini berjalan sebagaimana mestinya, namun lama kelamaan Mbah Rogo Sumangsang (bukan nama sebenarnya) melanggar kesepakatan tesebut dengan seenaknya mengambil air di hari orang lain. Dari hal itu terjadilah kekacauan pengambilan air sebagai kebutuhan pokok saat itu.
Dengan perhitungan yang matang, Mbah Wirontani menyerang mbah rogo sumangsang yang sudah semakin menjadi jadi. Terjadilah perang antara dua pendiri tersebut. Mbah Wirontani dari dukuh bokoran dan Mbah Rogo Sumangsang dari Dukuh Borangan. Pertarngan keduanya terus berlanjut, sampai Mbah Wirontani diberi tahu oleh Nyai Gendung bahwa Mbah Rogo Sumangsang tidak akan pernah mati selama masih menapak bumi.
Singkat cerita Mbah Wirotani menyerang Mbah Rogo Sumangsang dengan senjatanya, ketika Mbah Rogo Sumangsang tidak berdaya, ia segera menempatkan tubuh Mbah Rogo Sumangsang di atas sebatang pohon besar, tamatlah hidup seorang Rogo Sumangang. Dari sana lah mbah Rogo Sumangsang mendapat namanya “Rogo Sumangsang”. Nama Rogo Sumangsang memiliki arti yaitu, rogo yang berarti tubuh, dan sumangsang yang berarti tersangkut. Dan sampai saat ini belum diketahui nama asli Mbah Rogo Sumangsang.
Setelah kematian Rogo Sumangsang, berangsur angsur sumber air di Desa Arjowinangun kembali pulih. Lalu para pendiri desa yang kala itu sudah mulai sepuh kembali berkumpul untuk membicarakan tantang penamaan ulang desa ini. Dengan tujuan untuk membersihkan sejarah kelam dari Desa Arjowinangun, nama desa ini di ubah menjadi Desa Peneket.

Kini makam beberapa pendiri desa itu ada di Desa Peneket dan di pedukuhan yang didirikan masing masing. Cerita tentang lahirnya Desa Peneket dapat dibilang cerita yang sudah sangat kuno, seghingga sangat minim sumber yang bisa digali tentang kebenaran cerita diatas.

Friday 18 August 2017

Aku, Dua, Tiga, dan Tuhan

   
Ilustrasi Aku, Dua, Tiga dan Tuhan
                                 
Aku terlahir dalam keluarga sederhana dengan dua kakak. Tuhan menghendakiku menjadi yang nomor tiga dan menjalani kehidupan seperti angka tiga juga.
Aku gadis desa dengan dua teman kecilku dulu yang membuat kami seperti tiga serangkai di desa ini. Mereka memiliki pribadi yang berbeda, dari latar belakang keluarga yang berbeda, dan perjalanan kehidupan yang berbeda juga. Selisih umur kami hanya satu dan dua tahun, seperti halnya tiga anak tangga, aku adalah anak tangga yang paling bawah yang artinya aku yang termuda diantara mereka.
Suatu saat kami bertiga berencana membeli suatu boneka Barbie di pasar. Tapi menurut kami itu adalah barang yang mahal. Saat itu harganya berkisar antara 12 sampai 15k. Angka itu menurut kami bertiga sangat besar mengingat uang saku kami hanya 0,5k setiap harinya yang artinya butuh waktu sekitar 10 hari untuk bisa membeli mainan anak kecil itu. Kami pikir dalam waktu 10 hari boneka itu akan hilang diambil pembeli lain.
Tuhan meridhoi kami untuk membelinya. Sebuah ide jenius terbersit dalam salah satu otak sang tiga serangkai. Kami memulung besi.
Saat itu adalah hari keberuntungan kami. Lagi lagi kami berjumpa dengan angka tiga, dimana kakak kelas bilangan dua kali tiga sedang menjalani ujian nasional selama tiga hari. Itu adalah kesempatan emas.
Hari pertama, kami pergi ke rumahku, dan berpencar di sekeliling pekarangan utara rumahku. Hanya paku dan kaleng bekas yang kami jumpai, tapi kami tetap bersyukur. Kami menimbunnya lagi di kamar tidur milik temanku yang saat itu masih berupa permadani tanah.
Sehari berlalu, kami beralih objek sasaran. Berpindah dari satu rumah ke rumah lain. Bertanya dengan banyak orang punyakah anda sebutir besi atau barang bekas berbau besi?. Menimbun sedikit demi sedikit usaha yang kami perjuangkan demi sebuah boneka Barbie cantik yang menjadi impian.
Tiba hari ketiga. Puncak seluruh usaha kami harus dibayar dengan apa yang kami mau. Tuhan kembali menunjukan pada kami sebuah keoptimisan. Timbunan permadani tanah dalam bilik kamar temanku, kami buka. Membayangkan sebuah neraca menunjukkan angka besar atasnya dan memberikan tanda sejumlah uang bernilai besar dari bongkahan besi besi itu. Kami membawanya ke pusat pengumpulan barang barang bekas (rumah pemulung besar) di dusun sebelah. Dikilokan bahasa kami mengatakan.
Jarum neraca mulai bergerak. Angan angan kami tak lepas dari cantiknya boneka Barbie yang kami dambakan. Selesai.
Kalkulator sang bos pemulung dikeluarkan dari brankas kecil miliknya yang selalu stand by dipinggul kiri sang bos. Selembar uang berwarna merah ia keluarkan. Kali ini tidak dengan angka tiga. Sepuluh ribu rupiah. Kami tadahkan keenam tangan kami demi kertas itu. Gambarnya bukan lagi sebuah Rumah Limas ataupun Sultan Mahmud Badaruddin II, tapi Barbie cantik dengan rambut kuning lurus dan sepatu tingginya. Beralih dan berbalik badan, lalu melangkahkan kaki menuju rumah temanku dengan sepuluh ribu rupiah. Kami bangga, bersyukur, dan bahagia. Tiga kata itu kami rasakan selama perjalanan.
Hari ketiga. Siang itu adalah waktunya untuk mengakhiri rencana kami dan mengubahnya menjadi impian yang nyata. Kami pergi ke pasar, mengayuh sepeda dengan mengantongi uang sepuluh ribu. Impian, impian, dan impian akan segera beralih menjadi kenyataan.
Tiba di depan penjual mainan anak anak, kami mencari boneka Barbie dambaan kami. Aku meraihnya. Temanku menanyakan harganya. Tiga belas ribu rupiah. Untuk yang kesekian kalinya kami bergeliat dengan angka tiga. Uang yang kami bawa kurang tiga ribu rupiah. Temanku yang lain mencoba menawar harga boneka Barbie itu. Aku hanya diam dan mengajukan harap pada tuhan.
Seperti halnya kutemui angka tiga, akupun dipertemukan dengan ridho tuhan. “Aku beramal seribu rupiah untuk masing masing dari kalian betiga. Jaga boneka ini.”, itulah kata nenek penjual mainan. Mimpi sudah bukan lagi rencana. Karena usaha dan ridho tuhan yang membumbuinya mimpi menjadi kenyataan.
Hari minggu tiba. Itulah hari kami, pukul delapan sampai jam satu siang. Waktu berjam jam itu kami habiskan bersama Barbie kecil kami. Membuat baju untuknya dari kain perca, rumah dari kardus mie instan dan segala perabot rumah tangganya, serta membuatkannya makanan dari daun daunan dan rumput di sekitar markas kami. Sebuah hasil jerih payah akan terasa sangat berharga dan akan selalu dijaga dengan sepenuh jiwa raga.
Belum puas memanjakan Barbie kacil kami, pukul tiga, setelah selesai mengaji kami bermain dengannya lagi. Waktu bermain akan habis jika adzan ashar telah tiba. Walaupun hanya bermain, kami tetap mengingatNya, karena itu yang diajarkan orang tua kami. Melakukan apapun, asalkan kami tetap bersamaNya dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaan kami.
Itulah secuil kisahku sekitar sepuluh tahun yang lalu bersama mereka. Tiga gadis pemulung.
Kini kami sudah berpisah lama, dan menjalani kehidupan yang berbeda. Beberapa waktu lalu aku dipertemukan olehNya dengan mereka disuatu rumah. Kukatakan aku merindukan masa kecil dan sosok mereka.
“Kehidupan berjalan mengikuti waktu yang selalu berputar. Masa kecil kita sudah tuhan isi dengan berjuta kebahagiaan. Masa remaja kita sudah dibimbing tuhan untuk mengikuti alur kehidupan menuju masa depan yang indah. Sekarang inilah kita dan merekalah orang tua kita yang tiada henti mendoakan kebaikan mendampingi nafas dan detak jantung kita. Bukan hal yang berguna jika kamu terus merindukan masa lalu. Lihatlah, rambut mereka memutih, kulit mereka mengeriput, dan nafas mereka sudah mulai terengah. 
Apakah kamu mengerti apa maksudku?”, kata teman tertuaku di masa lalu.
Aku terdiam dan memahaminya, berharap tuhan meridhoi niatku, lalu kukatakan dalam hatiku “Aku hidup dengan tenang, berbekal ilmu dari masa masa pendidikan yang sudah kujalankan, mengamalkannya dalam kehidupan, dan menjadi orang yang berguna bagi sesama makhluk tuhan. Aku adalah seorang pembangun masa depan dengan karya karyaku dalam bidang bangunan, menjadi arsitek handal dan membangun daerah terpendam, Papua dan Kalimantan, semoga tuhan mengizinkan.”. Setelah itu ku katakan pada temanku bahwa aku mengerti apa yang dia maksud.
Silaturahim dengan seluruh tetangga berakhir disana. Aku dengan niatku yang baru muncul dihari yang suci itu. Kami kembali kerumah masing masing dengan kesimetrisan senyuman sebagai tanda perpisahan.

Selesai.

Friday 11 August 2017

FILOSOFI SEBUAH PION


       
Ilustrasi Filosofi sebuah Pion
   
          Disebuah senja yang indah, duduklah anak laki – laki bernama Rian disebuah teras dirumahnya. Kemudian datang sang ayah membawa sebuah papan catur usang. Rian yang sedang duduk melamun tak mengetahui kedatangan ayahnya. Lantas ayahnya menegur.”hei nak, mengapa kau melamun di waktu senja?”.  Rian yang termenung sontak kaget dan terburu – buru untuk bilang tidak apa – apa. Dari raut mukanya yang galau, Ayah rian sudah pasti bisa menebak apa yang dipikirkan putra nya. Tak lain adalah tentang kelanjutan sekolah Rian. Keluarga Rian adalah keluarga yang penuh keterbatasan. 


           
 “Nak ayo main catur dengan ayah.” Tawar ayahnya kepada Rian. Rian lantas menjawab,” baiklah pak.”. Ayahnya dengan sigap membuka papan catur dan meletakanya dimeja kemudian menata bidak – bidak catur. Dengan muka agak lesu Rian menata pula bidak – bidak caturnya yang berwarna putih. Setelah tertata rapi, Rian maju dengan pion dihadapan patihnya bahkan dengan dua langkah sekaligus. Ayah nya tersenyum tak memberinya tepuk tangan. Dengan heran Rian bertanya kepada ayahnya,”Mengapa ayah memberiku tepuk tangan padahal aku belum menang?” “Tak apa nak, aku hanya memuji langkah pertamamu.” Dengan muka yang tidak puas atas jawaban ayahnya, Rian lantas melanjutkan langkahnya setelah ayahnya melangkah.
Setelah berjalan beberapa waktu, semua pion milik Rian sudah maju sampai garis pertahanan bahkan ada yang sudah ia tumbalkan untuk mengecoh ayahnya. Kini bidaknya hanya tersisa 6 pion, sebuah banteng, sebuah gajah dan raja. Ia mulai pesimis akan kalah sebab ayahnya masih memiliki patih. “Kalo begini caranya aku akan kalah yah, masa ayah hanya menyisakanku pion – pion kecil ini.” Keluh Rian kepada ayahnya. Tak berapa lama ayahnya menjawab,” kau ini jangan anggap remeh pion – pion itu. Kau kan bisa maju dan menjadikan pion – pion mu itu menjadi patih, banteng atau apapun yang kamu mau.” “Ayah mengejeku ya, mana mungkin aku sampai akhir sedang ayah pasti akan memakanku sebelum aku sampai akhir.” Jawab Rian. Kemudian ayahnya menjawab dengan sedikit menantang “ mana ada yang tidak mungkin. Anak ayah tidak bodoh kan. Kau gunakan lah anugrah yang telah Tuhan berikan. Jangan bisanya cuma mengeluh terus.” Rian yang mulai kesal dengan ayah nya lantas menjawab,” baiklah yah. Akan ku matikan raja ayah” Ayahnya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.



Dengan sungguh – sungguh Rian berpikir untuk bisa melangkahkan pion – pion nya untuk maju kedepan tanpa bisa di makan oleh ayahnya. Usahanya tak sia – sia satu pionya bisa menembus garis akhir dan ia mampu menjadikan pion itu sebagai patih. Dengan bangga ia berkata kepada ayahnya “ lihatlah yah aku berhasil kan, tunggulah raja ayah tak akan lama hidup” Ayahnya tertawa mendengar celoteh anaknya. “ ayah tak akan kalah nak” jawab ayahnya dengan nada menantang.
Tak butuh berapa lama Rian mampu melumpuhkan ayahnya. “yes aku menang yah.” Ungkap kegembiraan Rian dihadapan ayahnya. “ayah sudah menduga kamu pasti bisa.” Balas ayahnya. “Dapatkah kau pikirkan mengapa kamu bisa menang?” Tanya ayahnya. “Ya karena aku berusaha menjadikan pionku agar menjadi patih.” Jawabnya. Dengan cepat ayahnya membalas “ betul anaku, tidakah kau tau pion yang kecil itu yang kau bilang tak berguna bisa menjadi patih dan bahkan mengalahkan ayah. Pikirkan lah, meski ia kecil langkahnya tak pernah goyah. Tidak ada kata mundur baginya. Mengapa ayah memberimu tepuk tangan hanya karena pionmu maju dua langkah sekaligus? Itu karena keberanianmu nak, kau tau pion itu kecil dan tak berguna tapi dengan keberanianmu pion kecil itu lebih cepat mencapai kesuksesan. Kau tau bidak – bidak ayah adalah ancaman itu karena bidak – bidak ayah tidak ingin kamu berhasil. Hidup mu tak semudah membalikan telapak tangan. Harus ada usaha untuk mencapai sebuah kesuksesan. Dengan akal yang telah Tuhan berikan kepadamu kau mampu mencari jalan dan menghindari ancaman hingga kamu sukses mengubah pion mu menjadi patih. Tidak kah kamu lihat meski ia kecil tak berguna dengan usaha yang sungguh – sungguh ia mampu sukses. Bisakah kau meniru sebuah pion catur? 



Rian hanya termenung memikirkan perkataan ayahnya. Ayahnya menambahkan,“ meski kita orang kecil yang tidak berguna tapi tidak menutup kemungkinan kamu bisa sukses dan mengubah dirimu menjadi yang lebih baik dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Dengan doa dan usaha yang sungguh – sungguh kamu pasti berhasil nak. Apalagi dengan akal yang telah Tuhan berikan kepadamu sudah semestinya kamu mensyukuri rahmat Tuhan dan menggunakan sebaik – baiknya. Gunakan keberanianmu, ayah yang akan selalu berada dibelakangmu mendukung dan melindungimu. Kejar impianmu nak jangan takut hanya karena kamu kecil. Karena  usaha tak akan pernah mengkhianati hasil.

Monday 7 August 2017

Sukses itu HARUS Melewati banyak Proses bukan banyak Protes



Mudah untuk Mengawali,susah untuk Mengakhiri,

Itukah yang kamu rasakan saat ini??



Sukses itu HARUS Melewati banyak Proses bukan  banyak Protes
Ilustrasi Motivasi Sukses


Menyenangkan rasanya saat ide baru bermunculan,

Namun menyedihkan saat kamu tahu tidak ada satu pun yang terselesaikan.

Semua pekerjaan jadi menumpuk, lama- lama kian membusuk

Dan kamu pun mulai merasa terpuruk

Banyak cacian kasar mengatakan, kamu hanya bermulut besar

Hinaan dan terpaan membuatmu semakin takut dan menjadi pengecut

Hingga akhirnya lagi- lagi kamu hanya menjadi orang yang mudah mengawali tapi tidak bisa 
mengakhiri.

Saya ingin,
Kamu melihat hidup yang sudah bertahun- tahun, bahkan berpuluh- puluh tahun kamu lalui, yang kamu jalani,
Bukan untuk disesali, tapi jadikan itu sebagai pengingat.

Disaat kamu mulai ingin menyerah dan berhenti.


Ingat!!

Bahwa kamu belumlah selesai

Perjuangan belumlah usai

Garis finish masih jauh di depan

Garis finish menunggu kamu, bersama masa depan.

Ada banyak hal di hidup ini yang sudah kita mulai

Namun tidak kita akhiri dengan sempurna.

Semua orang mengawalinya,

Sama seperti kamu, saya pun mengalaminya.

Impian yang tertunda, komitmen yang reda, semangat yang putus ditengah jalan, rencana yang belum terwujudkan.

Semua orang punya mimpi, namun

Tidak semua punya semangat tinggi.

Dibutuhkan tekad besar untuk mencapai setiap impian

Diperlukan proses panjang untuk meraih kesuksesan.

Bermula pada harapan dan hanya berakhir indah,

Bila kamu setia menyelesaikan


Sukses itu harus melewati banyak proses bukan  banyak protes

Bukan hanya menginginkan hasil akhir dan tau beres,

Tapi harus selalu,


Keep on progress

Meskipun kenyataanya banyak hambatan

Dan kamu pun sering dibuat stress.


Percayalah!! 

Tidak ada jalan lain untuk meraih sukses

Selain melewati yang namanya proses.

Ada kalanya rasa bosan datang terhadap pekerjaan

Tapi justru jadikan itu sebagai

Tantangan dan kesempatan.

Ada kalanya kamu,

Gagal, lelah, dan ingin menyerah

Tapi ingatlah,,

Semua itu bukanlah masalah


Tapi sebuah anugerah


Anugerah kok bisa??

Banyak yang tidak tahu bahwa 

Hasil akhir 

Bukanlah satu- satunya penentu.


Tapi selalu bergerak maju


Itulah yang sebenarnya membentukmu


Membuatmu tangguh dan menjadikanmu nomor satu


Hidup tidak selalu diisi dengan Cerahnya Matahari dan Indahnya Pelangi

Dan tidak juga selalu berada di atas langit yang tinggi

Terkadang hidup bisa gelap

Diterjang badai, terpendam dan terkubur pengap

Sendiri, sepi, sunyi, dan senyap

Dan disaat itu terjadi,

Ingat pesan ini,,


Kesulitan itu akan datang tapi dia tidak akan menetap
Dia akan datang dan pergi
Tergantung bagaimana kamu menyikapinya.


Lihat hanya tinggal 5 langkah lagi,

Sadarkah bahwa kamu sudah melangkah sejauh ini


Kuatkan pikiran, kuatkan hati, kuatkan iman


Dan terus melangkah sampai kamu tiba di tujuan.


Jangan mengganti apa yang kamu lakukan saat ini,
Tapi besarkan tekad bahwa garis finish
Adalah harga mati.

Tiga langkah lagi,

Jangan percayakan Keterbatasan, tapi besarkan Harapan.

Jangan terlarut dalam Keraguan, tapi ciptakanlah Kemauan.

Jangan berserah dengan Keadaan, tapi Bangkitlah dengan Keyakinan.

Dan akhirnya semua rasa lelah tak lagi terasa.

Semua pengorbanan tidak akan sia- sia.

Semua kerja keras terbayar sudah.

Dan kamu pun tersenyum bangga, puas dan bahagia.

Karena kali ini, hari ini, saat ini

Kamu telah Berhasil menyelesaikannya.

Spoken Word- Miss Merry

Saturday 5 August 2017

Pemain Drama Skenario Tuhan



Pemain Drama Skenario Tuhan
Ilustrasi Motivasi


“Jangan pernah salahkan Tuhan untuk sesuatu yang bisa Anda perbaiki”.

Kehidupan ini membuatku merasa bahwa Aku-lah yang bermain dan menjalankan rencana Tuhan yang telah ditakdirkan kepada-Ku. Memang begitulah takdirku. 

Berada di tengah-tengah linkungan yang mendukung dan mendorong untuk mencapai impian merupakan hal istimewa bagaikan permata yang selalu berkilau. Tidaklah denganku. Sejak diri-Ku menginjakkan kaki di tanah air ini, sejak tubuh-Ku mulai dapat berpindah, dan sejak indra-Ku mulai berfungsi lingkunganlah yang membawa-Ku sampai saat ini. 

Mungkin inilah jalan-Ku. Harus bisa menerima dan berusaha untuk bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapai jalan- Ku.

Berbagai problem yang selama ini dan sampai saat ini, mungkin bagaikan kertas dan pena. Yang selalu menyertai dimanapun dan kapanpun berada.

Terlahir sebagai anak ragil dalam keluarga itu sangatlah beruntung. Orangtua selalu mendukung dan menyayangi. Kakak lah yang akan mengarahkan sesuatu yang telah dilaluinya dan mengajarkannya. Kebutuhan tidak akan pernah tidak tersedia. Namun, tidaklah denganku yang harus mencari jalan-Ku sendiri. Ketika dukungan ada selalu terhalangi oleh hal lainnya yaitu ekonomi. Ketika rasa sayang datang menjemput akan tertindih k  perbuatan yang telah kakak capai yaitu dengan good skill. Ketika pengajaran di arahkan akan tertunda dengan rasa ego. Karena Aku sadar bahwa Ruang Keluarga selalu dihadiri oleh ribuan pribadi.

Relasi antara anak dan orangtua selalu menjadi hal pokok dalam Ruang Lingkup Keluarga. Namun, kadang tabiat telah mengubahnya. Alih- alih hidup damai justru tertekan oleh tekanan batin. Bagaimana tidak??,  setiap ada  kumpul di rumah selalu ada saja hal yang diperdebatkan. Perdebatan ini bukanlah antara diri-Ku dan saudara-Ku yang mungkin dari kalian  paling  cuma berebut barang ataupun makanan, melainkan ini perdebatan yang selalu membayangi-Ku disetiap waktu yaitu perdebatan antara Bapak dan Ibu-Ku. Dan hal inilah merupakan salah satu faktor yang hingga sampai kini melekat di diri-Ku.

Saat diri-Ku mulai mempersiapkan hal yang akan datang berdampingan di masa depan, bukanlah hanya masalah yang datang dari faktor keluarga saja tetapi lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dan bahkan timbul dari teman sendiri. Iya, memang tidak salah bahwa, masalah itu datang kepada-Ku tanpa memilih dan tanpa sepengetahuan-Ku.

Masalah itu merupakan batu pijakan yang menjadikan-Ku pantas bagi kesejahteraan,kebahagiaan, dan kecemerlangan di tempat-tempat yang naik”

So, Aku-lah yang harus menghadapi semua ini dan menentukan jalan-Ku sendiri.

Disinilah belum kutemukan kekuatanku untuk mewujudkan jalan-Ku. Mungkin Tuhan tidak akan menampakkan seberapa besar dan kuatkah Aku untuk menemukan jalan-Ku. Bersyukur terhadap apa yang Tuhan berikan kepada-Ku merupakan hal yang istimewa bagi-Ku. Bersyukur terhadap segala masalah yang datang dan menemui-Ku dari masalah kecil sampai membuat-Ku kadang menyesali kehidupan ini adalah hal yang membuat diri-Ku terasa berbeda dari lainya. Terkadang melihat oranglain yang baru dilanda masalah sampai sedikit saja sampai menangis, ini membuat-Ku merasa iri. Tidak jarang muncul pemikiran dikepala-Ku, “baru masalah kayak gitu aja sampai segitunya, apalagi kalau kalian merasakan apa yang kurasakan dari dulu hingga sekarang, kemungkinan airmata kalian akan setara dengan banyaknya air di lautan”.

Melihat situasi zaman modern saat ini, terkadang semakin membuat-Ku merasa bahwa diri-Ku sepertinya terlahir dalam kerugian. Mengapa? Tidak sedikit dari kalian saat ini menyia-nyiakan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada kalian. Contoh sederhana saja, di kawasan lingkungan-Ku banyak diantara  kalian yang terlahir di keluarga yang dapat diartikan mampu di segala bidang. Namun, kalian tidak pernah menyadari bahwa posisi kalian banyak diinginkan layaknya Aku. Fasilitas terpenuhi dan yang paling penting dalam hal  pendidikan. Banyak diantara kalian yang hanya membuang- buang kesempatan kalian dengan hal- hal yang bersifat sementara dan tidak akan berguna ke kehidupan sebenarnya. Disini tidak akan saya sebutkan apa saja, karena kalian pasti tahu kelakuan remaja zaman sekarang dan bahkan anak- anak juga seringkali terlibat. Karena jika disebutkan tidaklah cukup bagaikan meghitung butiran pasir yang ada di pantai. Hal tersebut saya katakana, karena dengan pendidikan seseorang akan berilmu dan terangkat derajatnnya. Al-Qur’an telah menyebutkan dalam Q.S. Al- Mujadalah ayat 11 yang artinya ;

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,”Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang- orang yang beriman  diantara  kamu  dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”

Jalan-Ku hanya ingin menjadi “ Pribadi Yang Selalu Memperbaiki Diri-Ku ” dan menjadi “ Pribadi Yang Bermanfaat Serta Keberadaan-Ku Berguna Bagi Semua Makhluk ”.